KOTAKU, TENGGARONG-Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengintensifkan program pencegahan stunting dengan melibatkan berbagai sektor, termasuk Puskesmas dan Pemerintah Desa.
Langkah ini diambil sebagai upaya serius untuk memastikan bahwa generasi masa depan terbebas dari masalah kesehatan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan.
Stunting, merupakan kondisi gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, merupakan masalah serius yang dapat berdampak terhadap kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.
Oleh karena itu, Kecamatan Muara Wis Kukar memandang pentingnya melakukan tindakan preventif yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu strategi utama yang diambil yakni kolaborasi antara Puskesmas dan Pemerintah Desa dalam menyusun dan melaksanakan program pencegahan stunting.
Puskesmas bertanggung jawab atas penyuluhan gizi dan pemeriksaan kesehatan anak, sementara Pemerintah Desa terlibat dalam mengidentifikasi keluarga yang membutuhkan bantuan serta mendukung implementasi program gizi.
Kolaborasi ini membawa banyak manfaat, termasuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan
Camat Muara Wis Fadhli Annur, menyatakan bahwa kecamatan telah bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Kami terus berupaya menangani masalah stunting di sini,” kata Fadhli, Kamis (18/4/2024).
Fadhli menegaskan bahwa pendataan anak-anak dilakukan secara konsisten.
Termasuk menerapkan dua metode penanganan pencegahan, yang dilakukan dengan mendatangi rumah warga, dan penanganan di posyandu desa.
Dalam proses pendataan, terdapat 173 kasus stunting di Kecamatan Muara Wis. Upaya pencegahan dan penanganan ini, yang meliputi pemberian asupan gizi dan edukasi kepada masyarakat, diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus stunting saat masa depan.
“Untuk mengurangi kasus ini, selain kami berikan asupan gizi, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (adv/diskominfo kukar)
