KOTAKU, TENGGARONG-Pertanian, yang telah lama menjadi fondasi kehidupan, kini menghadapi tantangan serius dengan menurunnya minat generasi muda.
Camat Tenggarong Sebrang Tego Yuwono, mengungkapkan bahwa hanya sebagian kecil masyarakat yang masih bertahan sebagai petani.
“Dalam 10 tahun terakhir, tingkat kekurangan petani di wilayah kami mencapai 5 hingga 10 persen,” kata Yuwono, dalam sebuah kesempatan.
Menurutnya, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berminat dalam bidang pertanian menjadi penghambat utama. Banyak pemuda lebih tertarik bidang industri hingga teknologi.
“Proses bertani yang lama dan menunggu hasil panen membuat mereka lebih memilih menjadi ojek online,” jelas Yuwono.
Dia pun mengaku telah berupaya membina pemuda, namun responsnya minim. “Dari 10 pemuda yang kami bina, hanya satu yang memutuskan untuk tetap bertani,” tambah Yuwono.
Yuwono berharap akan ada upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran petani dalam ketahanan pangan dan menciptakan insentif serta program pembinaan yang menarik bagi generasi muda. (adv/diskominfo kukar)
