KOTAKU, TENGGARONG-Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah kreatif dengan mengadopsi pertanian hydroponik sebagai solusi atas keterbatasan lahan.
Langkah ini menunjukkan inovasi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan dalam sektor pertanian di wilayah tersebut.
Salah satu solusi yang ditemukan adalah dengan mengadopsi pertanian hydroponik, metode bertanam tanpa menggunakan tanah yang memanfaatkan larutan nutrisi untuk menyuburkan tanaman.
Penggunaan metode hydroponik memungkinkan masyarakat Desa Muara Enggelam untuk menanam berbagai jenis tanaman secara vertikal, bahkan dengan ruang yang terbatas.
Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih dalam memanfaatkan serta mengoptimalkan hasil panen yang dapat diperoleh dari setiap meter persegi lahan yang dimiliki.
Selain itu, pertanian hydroponik juga memiliki beberapa keunggulan, antara lain penggunaan air yang lebih efisien dan pengendalian nutrisi tanaman yang lebih baik.
Hal ini memungkinkan para petani untuk mendapatkan hasil panen yang lebih berkualitas dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode pertanian konvensional.
Kepala Desa (Kades) Madi, mengungkapkan bahwa inisiatif ini cukup membantu, terutama karena wilayahnya dikelilingi air dan kekurangan lahan pertanian.
“Dalam rangka mendukung ketahanan pangan, kami sangat terbantu dengan tanaman Hydroponik,” kata Madi, Sabtu (20/4/2024).
Sayuran hasil hydroponik ini dikelola oleh Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang kemudian diolah menjadi makanan bergizi untuk dibagikan kepada masyarakat.
Kerja sama dengan ahli gizi dari posyandu Muara Wis memastikan bahwa makanan yang disajikan tidak hanya segar tetapi juga bernutrisi tinggi.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi,” tegas Madi. (adv/diskominfo kukar)
